Wednesday, January 21, 2009

Hakikat belajar

Belajar di masa muda bagai mengukir di atas batu, belajar di masa tua bagai mengukir di atas air. Belajar pada hakikatnya adalah usaha untuk mewujudkan perubahan tingkah laku.

Kebanyakan remaja siswa sltp sering berkata," sebenarnya kami telah mempelajari matematika, bahasa Inggris dan ilmu lainnya setiap hari, tetapi tetap saja belum mendapatkan nilai yang memuaskan". Apakah yang dimaksud dengan belajar adalah rajin masuk masuk sekolah tiap hari dan tidak pernah absen?

Menurut ilmu pendidikan belajar adalah usaha untuk mewujudkan perubahan tingkah laku. Jadi walaupun kita telah berusaha sekuat tenaga namun perubahan tingkah laku tidak terwujud maka kita tidak bisa mengklaim bahwa kita telah belajar. Tingkah laku akan berubah jika kita mempelajari sesuatu yang belum pernah kita ketahui sebelumnya, kemudian kita menjadi tahu, paham dan mampu menerapkannya. Dengan demikian, bila kita keluar dali kelas atau setelah membaca sesuatu, hal yang harus kita lakukan adalah bertanya pada diri sendiri, "apa yang telas saya peroleh?". Apabila ternyata kita tidak mendapat apa-apa, maka berarti kita tidak belajar sama sekali. Belajar juga bisa di dapat melalui pengalaman. Apabila ada orang yang selalu membuat kesalahan yang sama, anda bisa mengatakan padanya, "anda tidak pernah belajar dari pengalaman".

Bagaimana cara belajar yang benar?. Prinsip umum dari belajar adalah minat dan konsentrasi. Minat maksudnya adalah kita benar-benar berniat belajar. Niat ini dibangkitkan dari hati yang suka, rasa ingin tahu, penasaran dan semangat yang berkobar. Misalnya kita berminat pada pembacaan puisi, maka kita akan menekuninya agar pengetahuan kita bertambah tentang puisi. Minat menjadi pemicu semangat untuk berhasil. Kalau tidak berminat maka akan timbul rasa bosan dan malas. Konsentrasi maksudnya memusatkan pikiran dan perhatian bahwa kita dalam proses belajar maka pikiran kita akan terpusat kepada apa yang sedang kita baca dan pelajari. Konsentrasi yang benar akan membuat memori tersimpan lama di otak dan memudahkan kita untuk memahami. Kita tidak susah menghafal karena sudah paham dan mengerti sehingga terekam dalam pikiran dengan baik. Bila tidak mengerti maka anda sama dengan menghafal mantra-mantra yang tentunya sangat sulit karena tidak disertai dengan pemahaman.

Ada unsur pendukung yang harus kita lakukan agar hasil belajar kita bermanfaat, yaitu dengan menerapkan pengetahuan yang kita pelajari tadi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya setelah kita mempelajari cara membaca puisi, kemudian kita praktekkan dengan membaca puisi sungguhan. Kemudian cobalah lahirkan kembali apa-apa yang telah kita pelajari tadi lewat lisan maupun tulisan. Untuk yang pertama tidak terlalu sulit, anda bisa kemukakan kembali - apa yang telah anda pelajari - dalam percakapan dengan teman-teman. Untuk yang kedua, anda bisa lakukan dengan membuat catatan, ringkasan, artikel dan tentu saja "ngeblog".

Belajar hendaknya jangan hanya dilakukan ketika berada di sekolah saja, tetapi belajarlah di mana saja, kapan saja dan dari siapa saja. Internet adalah sekolah kedua disamping sekolah formal, dan kehidupan nyata ini adalah sekolah yang sesungguhnya. Belajar memang mempunyai banyak tantangan dan kesulitan tapi begitu anda memulainya maka anda telah menorehkan ukiran di atas batu yang akan abadi membentuk karakter. Masa muda adalah masa untuk belajar agar anda bijaksana.

No comments:

advertlets

PayPal

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.