Monday, November 03, 2008

Laskar Pelangi VS Ayat-ayat Cinta




Hampir satu jam saya ngantri di loket bioskop demi menghapus rasa penasaran pada kehebatan "Laskar Pelangi" yang katanya dalam waktu hanya 2 pekan bisa mencapai 1.5 juta penonton. Tak heran, sudah sebulan masa pemutaran pun saya masih kesulitan mendapatkan tiket. Setelah sejam ngantri ternyata tiket untuk show yang sekarang sudah habis. "Adanya untuk show jam 7 nanti pak" kata si penjaga tiket tersenyum. "Wah... berarti masih 3 jam lagi donk", gerutuku. Saking penasarannya aku rela beli tiket dan nunggu 3 jam lagi, ngak apa deh bisa nunggu di Gramedia sambil liat-liat buku.
Di Gramedia buku Laskar Pelangi pun ternyata lagi diskon besar. Disediakan satu rak khusus buku LP. Buku yang sudah laris manis ini nampaknya bakal tambah laris lagi setelah dirilis filmnya. Tapi saya tak inginmembeli buku ini,bukan karena tidak suka,tapi karena sudah ada yang menghadiahkan buku ini bersama tetralogi LP lainnya. Di rak-rak lainnya masih nampak buku Ayat-Ayat Cinta yang juga pernah laris dan juga sudah diangkat ke layar lebar. Setelah AAC, menjamurlah buku-buku lain yang senada. Rata-rata ditulis oleh penulis tamatan timur tengah dengan cerita cinta Islami yang berlatar timur tengah. Hanya penerbit Mizan yang tampaknya lebih condong pada latar Asia Selatan. Seperti kisah-kisah seputar Taj Mahal.

Film AAC dan LP mempunyai kesamaan dalam beberapa hal antar lain:
1. Sama-sama bernuansa Islami. AAC menampilkan kisah cinta yang Islami dan LP, walaupun bukan kisah cinta namun sangat kental nuansa Islamnya karena menceritakan perjalanan siswa-siswa di sekolah Islam, SD Muhammadiyah.
2. Sama-sama menarik banyak penonton. Yang menarik, penontonnya bukan hanya orang Islam, tapi pemeluk agama lain juga tertarik dengan film ini.
3. Sama-sama film yang diangkat dari buku yang laris manis.

Kalau LP diproduseri oleh Mira Lesmana yang adalah orang Islam, AAC produsernya adalah Manoj Punjabi. Yang membuat keduafilm ini juga menarik minat non-Muslim mungkin karena sama-sama menonjolkan kebenaran universal. Yang jelas, keduanya adalah film yang sukses dan bermutu. Ehem... perfileman Indonesia mulai bangkit. Ayo donk insan film, kita tunggu nih film-film berkualitas lainnya.

No comments:

advertlets

PayPal

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.